Tuesday, January 27, 2009

Untuk Zulfikar Purbayaku


Tubuhmu kusebut mungil, mungkin kamu akan marah jika tahu
Tetapi masalahmu tidak 'semungil' tubuhmu
Sebenarnya kamu hampir terjatuh berkali-kali
Tetapi kamu lebih senang tertawa diatas penderitaanmu itu..
Gila.. mengapa kusebut kamu begitu?
Membayangkannya saja aku menangis, tabah ya..
Sering kali kita bertengkar hanya karena masalah kecil
Kasar.. pedas.. itulah omonganmu
Tetapi memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkannya kepadaku
Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku
Kamu telah memberikan aku pelajaran
Bahwa setiap kata-kata kasarmu adalah kata-kata yang berharga dan rasa sayang untukku
Terimakasih Zulfikar Purbayaku, aku sayang kamu..

0 comments:

Post a Comment

 
Header image by Flóra @ Flickr