Tuesday, May 27, 2014

Tuliskan.

Hai, aku sedang menyaksikan turunnya hujan diselingi dengan suara petir yang menggelegar sekuat dengan kekuatan Ares ketika dewa perang itu sedang berperang.
Aku juga menjulurkan kedua tanganku untuk menangkap butiran-butiran air yang terjatuh dari langit, sebagian orang mempercayai mitos bahwa ketika hujan sedang turun itu berarti ada seorang dewi yang sedang menangis.
Untukku, hujan itu adalah sebuah karya dari Tuhan yang tidak ternilai harganya.

Air hujan yang turun membasahi bumi akan mengalir mengikuti jalan mereka masing-masing, mereka tidak pernah merencanakan akan turun bersamaan dan mengalir pada tempat yang sama ataupun berhenti di lokasi yang sama.
Seperti aku tidak pernah merencanakan bertemu dengan sepasang mata indah yang bisa membuat duniaku berhenti berputar selama 5 detik.
Orang bilang ini adalah sebuah kebetulan, aku bilang ini adalah takdir.
Tidak mengerti?

Perkenalkanlah, aku adalah seseorang yang mereka bilang 'naive' karena aku tidak pernah mempercayai 'cinta pada pandangan pertama'karena menurutku hal tersebut adalah omong kosong.
Aku adalah seseorang yang mereka bilang terlalu 'mengkategorikan' sesuatu, seperti aku 'mengkategorikan' semua 'gamer' adalah membosankan.
Dan aku adalah seseorang yang mereka bilang mempunyai hati yang 'absurd', karena dengan mudahnya aku bisa meninggalkan seseorang karena ia adalah seorang pendukung tim sepakbola yang merupakan rival sekota tim sepakbola yang aku dukung.
Aneh bukan?

Aku si naive yang suka mengkategorikan sesuatu dan berhati absurd ini bisa hanya dengan hitungan menit terhipnotis ke dalam sebuah cerita yang tidak seperti biasanya.
Biasanya, aku adalah penulis dari setiap alur kisah cerita yang akan ku jalani. Hebat kan?
Kali ini aku seperti orang dungu yang hanya bisa duduk terdiam sambil menonton waktu yang berjalan berdampingan dengan kisah cerita yang tidak ku ketahui prolog dan epilog-nya.

Awalnya aku menertawakan diri sendiri karena bisa-bisanya bertingkah bodoh seperti ini, lama-lama aku memaklumi diriku sendiri.
Aneh tapi nyata, enggan untuk menerka-nerka hingga saat ini.
Aku hanya bisa berkata, bahwa ia, seseorang yang bisa menjungkir-balikan duniaku dalam waktu sesingkat ini adalah seseorang yang sangat luar biasa.

Dalam hitungan sepersekian detik, ia membuat si naive ini percaya akan 'cinta pada pandangan pertama'.
Dalam hitungan detik, ia membuat si suka 'mengkategorikan' sesuatu ini menemukan fakta bahwa tidak semua 'gamer' itu membosankan.
Dalam hitungan menit, ia membuat si hati 'absurd' ini melupakan prinsip besar yang sudah dipegangnya hampir lebih dari 10 tahun itu.

Sekarang, sudah saatnya aku menutup mata, dan membiarkan Tuhan menuliskan alur cerita yang selanjutnya..

Saturday, September 15, 2012

Agent Ninja yang akan membasmi Zombie

Mungkin kalian semua akan tertawa ngeliat gue membicarakan tentang diri gue yang sebenernya adalah Agent Ninja. Dan gue mengakui bahwa gue adalah salah satu pembasmi Zombie. Mungkin banyak orang yang bilang bahwa gue adalah seorang Pengkhayal yang sangat ekstrim. Entahlah, mungkin benar. Tapi percayalah, suatu saat nanti kalian akan mengalami sendiri akan bertemu sama Zombie yang ternyata memang ada di dunia nyata ini.

Gue sangat suka kalo berpikir membasmi Zombie, karena mereka dibuat oleh virus yang memang dikembangkan sama orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan. Tapi kalian harus tahu, bahwa ketika bukan orang-orang yang memiliki kepentingan atau bahkan penting kita akan survive dengan diri kita sendiri dan orang-orang seperti kita menyambung hidup.

Pernah dengar yang berkuasa yang bertahan? Ya, mungkin hanya orang-orang yang berkuasa yang akan memiliki Anti-Virus mencegah infeksi akibat dari gigitan Zombie atau semacamnya. Mungkin anti-virus adalah sejenis obat yang akan terkenal dalam 25 atau 50 tahun ke depan sebagai obat penyembuh atau penangkal virus Zombie.

Sebenarnya Zombie adalah makhluk yang tidak terlalu menakutkan bagi gue, karena sebenarnya Zombie hanya makhluk yang terpengaruh oleh virus. Jujur, gue bisa mematikan Zombie. Gue tahu caranya.

Kalau kalian ngga percaya, silahkan kalian alami sendiri nanti ketika Zombie itu berdatangan dan hidup, kalian akan melihat gue sebagai pembasmi Zombie nomor 1 di dunia.

Salam, Agent N.

Thursday, February 2, 2012

Neo Animyeon Andwae

Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda, i gil kkeuteseo seoseongineun na.
Dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba, naneun tto i gireul mutneunda.
Nol bogoshipdago, tto angoshipdago. Jeo haneulbomyeo gido haneun nal.

Niga animyeon andwae, neo eobsin nan andwae.
Na ireoke haru handareul tto illyeoneul.
No apado joha, nae mam dachyeodo joha nan.
Na neoreul itgo salsun eopdago.

Nae meongdeun gaseumi, neol chajaorago, sorichyeo bureunda.
neon eodinneungeoni, naui moksori deulliki annni naegeneun.
Na dasi sarado, myeot beoneul taeeonado, harudo niga eobsi sal su eomneun na.
Naega jikyeojul saram.
Naega saranghal saram nan.
Geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka.
Neo hanaman saranghanikka.

Tuesday, December 27, 2011

Terimakasih, Coach.

Mereka adalah abang untukku, mereka adalah tempatku bercerita selagi aku terpaut jarak dengan orangtuaku.
Mereka tempatku berkeluh kesah ketika aku merasa tidak bisa melakukan apa yang mereka inginkan.
Mereka bukan pelatih sungguhan, namun aku selalu mendapatkan pelajaran dari setiap cacian mereka terhadap permainan burukku.
Aku selalu mengeluh, aku tidak bisa menjadi pemimpin yang baik di lapangan.
Mereka sekali lagi menepuk pundakku hangat, dan tersenyum. Lalu mengatakan, aku pasti bisa.

Aku menghadapi masa-masa sulita cedera ankle pertama kaliku bersama mereka, sebelum sebuah turnamen yang sudah aku tunggu semenjak setahun yang lalu.
12 hari turnamen itu dimulai, aku malah mendapatkan yang tidak seharusnya aku dapatkan.
Mereka bersikeras untuk tidak menurunkan aku dalam turnamen itu, aku pun marah.
Aku bertengkar, berdebat, dan menangis ketika mereka tetap kukuh dengan pendiriannya.
Aku berpikir bahwa mereka sungguh tidak memikirkan mimpiku.

Meleset! Semua pikiranku meleset! Mereka ternyata sangat sayang denganku.
Mereka masih menginginkanku untuk sembuh dan bisa bermain untuk turnamen yang lain, namun aku malah berpikir sebaliknya.
Maaf, aku.. Terlalu egois.
Akhirnya, dalam 12 hari aku bisa sembuh berkat keyakinanku dan tekadku untuk menunjukkan pada kalian semua bahwa aku bisa.

Sekarang, kalian semua sudah angkat kaki dari keluarga kecil ini. Walaupun angkat kaki bukan dalam arti yang sebenarnya.
Kami merasa kehilangan, namun itu adalah jalan terbaik untuk menempuh masa depan kalian.
Terimakasih, aku sayang kalian.

Thursday, July 21, 2011

Biarkan Dedaunan itu Tertiup Hingga Menyentuh Ujung Kakiku

Dikala ini aku sedang menikmati waktu untuk mengamati sesuatu, jalanan di depanku ini sangat lenggang.
Tanpa ada kerikil-kerikil tajam di atasnya.
Aku menghirup nafas dalam-dalam, merasakan hembusan angin sore ini yang sempat membawa anganku terbang.
Berbagai pemandangan aku perhatikan satu per satu, mulai dari orang yang sedang menyapu membersihkan daun-daun yang bertebaran di depan rumahnya hingga seorang pemulung yang membawa beban yang terlihat berat di pundaknya.

Apa masa depan akan terlihat lenggang seperti ini? Tidak ada kerikil-kerikil tajam, atau jalanan ini hanya merupakan sebuah angan?
Aku pun tidak dapat memastikan bagaimana masa depan itu, yang aku tahu masa depan itu beragam.
Sempat terpikir, seperti apa aku nanti?

Apakah aku akan menjadi seorang penyanyi seperti mimpiku? Atau aku akan menjadi seorang lawyer atas pendidikanku? Atau aku....
Biarkan Dedaunan itu Tertiup hingga Menyentuh jung Kakiku, agar aku tersadar realita hidup ini masih sedemikian panjangnya.
Selamat berjuang!

tiaratirka

Sunday, March 13, 2011

Berita dari Madrid untuk Ayah, Milanisti, dan Tirka

Minggu siang, gue bersiap untuk pergi ke tempat cuci mobil. Waktu itu,Ayah tiba-tiba bbm gue dan membawa berita dari Madrid, Spanyol. "Milan sedang nego sama Madrid dan Kaka, Kaka ngga mau pindah ke klub selain Milan. Soal harga, Kaka dilepas murah. Tinggal Milan mau ambil atau engga.." tulis ayah. DEG! Entah harus senang atau sedih?

Kalau Kaka pindah ke Milan, gue sangat senang. Tapi kalo tiba-tiba Milan tidak sanggup membayar Kaka untuk diboyong kembali ke Milan? Sedih, bukan? Gue hanya berharap yang terbaik untuk Kaka dan masa depan keduanya, Milan dan Kaka. Yang gue tau, hati Kaka hanya untuk Milan dan Sao Paolo (klub yang mendidiknya ketika masih muda). Tolong jangan paksa Kaka untuk memilih tempat dimana hatinya tidak berada.





Masih ingin lihat Kaka bersedih dan kecewa seperti gambar diatas? Hatinya masih untuk Milan, dia ingin merayakan keberhasilan Milan waktu itu. Tapi tidak ada yang bisa dia perbuat selain ikut senang dengan ekspresinya yang sedih. Ayolah Berlusconi! Uang-mu banyak, kekuasaan-mu hebat, hanya membawa Kaka kembali saja kamu tidak bisa? Kapan kamu mendengarkan aspirasi dari 'rakyat' Milan? Jangan EGOIS!

Ah, hampir lupa. Untuk seseorang yang berpindah hati untuk Madrid setelah Kaka pindah, gue sangat memohon kepada lo untuk tidak mendukung Milan lagi. Karena lo hanya mendukung Kaka sebenarnya, bukan medukung Milan. Ataupun mendukung keduanya. LO NGGA PANTES BUAT MILAN!

Pada akhirnya gue akan tetap berkata, gue masih berharap dan percaya bahwa Kaka akan kembali ke 'rumah keduanya', Milan.

tiaratirka
12.10 PM

Wednesday, November 10, 2010

My Life (Part: Bolang)

Kali ini 'edisi'-nya Bolang yang akan gue ulas disini, mereka adalah cahaya tersendiri untuk hidup gue. Even we're miles apart, i just wanna say.. I love them.

Adjie Raditio Gondhosasongko



Biasanya dia dipanggil Jiber, selalu ada buat gue seperti yang lain. Dia jago banget main bola, and he is a Milanisti like me. Dia sosok yang dewasa dan udah kayak kakak buat gue, terkadang dia juga bisa galak. Tapi aslinya dia baik banget kok, sekarang dia jauh sama gue. Di di Balikpapan untuk sesuatu yang akan membantu dirinya, dan gue salut sama dia. Dia ngga nyerah, i miss him so much. Karena cuma dia yang belum temuin lagi setelah kepergiannya ke Balikpapan. Semoga secepatnya gue bisa ketemu dia, and hug him sooooo tight :)


Ismail



Ini anak satu selaluuu ada juga buat gue, dan hobinya adalah 'ngenyot' jempolnya. Sampe ulangtahun dia, gue dan yang lain ngebeliin sia 'empeng' hahaha he' so funny and always make me laugh. Jagoannya dia Arsenal, sama kayak gue untuk liga inggris. Dia selalu ngertiin gue, bahkan sampe ke detil-detil kecil tentang gue hahaha sama kayak 3 yang lain. Sekarang dia di Solo yang hanya berjarak satu jam dari Jogja, tapi entah kenapa ada ajaaaa yang nunda gue untuk ketemu sama dia. Habis ini, gue harus ketemu dia. i miss him, always.


Zulfikar Purbaya



Si kecil ini (ups) sering banget jadi temen berantem gue, entah dari masalah kecil sampe besar. Selalu gue ajak berantem, dan tampangnya tengil banget. Tapi gue sayang banget sama dia seperti 3 yang lainnya, dia juga ngejagain gue. Dan marahin gue kalo geu udah mulai susah dibilangin, sekarang dia di Bandung. Dan jarang banget bisa ngajak dia berantem, gue kangen sama dia yang selalu ngajak gue berantem karena kelakukan gue atau pun dia. Kangen mukanya yang tengil, dan tatapannya yang nyolot. i'll catch him as soon as possible.


Zul Achmad Fauzan



Calon dokter ganteng yang satu ini niiiiiih, saingan gue dalam hal bola. Dia megang rivalnya Milan, yaitu Inter. Tapi walaupun kita beda begitu, tapi dia selalu menjadi suporter yang baik seperti 3 yang lainnya ketika gue sedang dalam kondisi yang buruk maupun gue lagi seneng. Dia selalu nasehatin gue dengan kata-katanya yang bijak, dan he's soooooo lovely hehehe. Dia di jakarta, tapi belum ada kesempatan buat gue ketemu sama dia. i miss him too.

Mereka berempat.... There's another words to say, all i wanna say is....... I LOVE THEM!

tiaratirka
 
Header image by Flóra @ Flickr