Sunday, August 15, 2010

Super Junior (2)

Gue sadar, gue telah terikat sama yang namanya Super Junior. Semakin hari, semakin gue ingin tahu tentang dunia mereka.
Tiada hari gue lewatin tanpa bernyanyi menyanyikan lagu mereka, begitu juga dengan membaca berita-berita tentang mereka.
Setiap hari ada perasaan tidak mau kalah dari elf-elf lain, hingga saat itu tiba.
Percakapan Ayah dan gue yang selalu melintas diingatan gue setiap gue sudah mulai menggebu-gebu dalam membahas mereka.

Gue: Kayaknya Super Junior jadi kesini loh yah, boleh minta tolong ngga yah?
Ayah: Hahaha.. Un.. Un..
Gue: Ayo dong yah pleaseee, bantuin ya?
Ayah: Un, ayah bisa banget bantuin kamu dapetin backstage-pass, apapun itulah pokoknya.. Tapi udah bukan saatnya kamu cari hiburan gitu, udah saatnya kamu berjuang untuk hidup..
Gue: Iya yah..

Gue mengiyakan pernyataan ayah, sangat mengiyakan. Walaupun sebenernya hati gue ga rela, tapi gue harus ambil yang baiknya dari pernyataan ayah tersebut.
Ketika Eren, Tania, Manda, Lena, Lindry, Sarol, Febrine merencanakan semua tentang menonton mereka, hingga mendapatkan backstage-pass.. Gue hanya bisa mengiyakan, tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.
Gue mengiyakan, karena gue nggak mau sakit hati sekarang dengan bilang "Gue ga bisa ikut kalian liat mereka.."
Gue tetap mencari informasi tentang konser-konser mereka dan berbagi dengan SJ-L, tetapi dengan menghindari rasa sakit hati juga gue bilang kalau informasi itu juga buat gue yang akan liat mereka juga nantinya.
Gue tetap semangat ketika sama-sama berdoa dengan teman-teman gue, berdoa supaya mereka jadi konser di indonesia.
Gue tetap meyakinkan diri gue sendiri bahwa doa itu juga berlaku untuk gue yang akan liat mereka konser. Sekali lagi, karena gue takut sakit hati.

Dan gue baru sadar, apa gunanya gue membohongi diri gue sendiri kalau akhirnya malah akan tambah bikin gue sakit hati lebih parah daripada kalau gue sakit hati sekarang?
Gue mencintai mereka, karena talenta mereka, kebersamaan mereka, kehebatan mereka, sifat mereka, tetapi gue lebih mencintai kenyataan hidup gue.
Mulai sekarang, dengan seiring berjalannya waktu gue akan mencoba.. Pelan-pelan menghilangkan rasa sakit hati di hati gue, dan gue ganti dengan rasa ikhlas.

0 comments:

Post a Comment

 
Header image by Flóra @ Flickr